Kamis, 24 November 2011

Ujian Nasional tanpa Kertas

Demam online sepertinya sudah merambah ke berbagai sektor kehidupan. Setelah belanja online menjadi tren,kini para siswa juga mulai diperkenalkan dengan wacana ujian nasional (UN) online. 


Mekanisme ini dinilai lebih menguntungkan karena selain go green, juga bisa menekan kebocoran soal. Simulasi UN online pun sudah mulai dilakukan. Beberapa waktu lalu,misalnya simulasi UN online digelar Gedung Persona Education,Menteng. Dalam kegiatan itu,10 siswa dari berbagai sekolah mengikuti simulasi UN online.

Mereka menjawab soal-soal UN untuk mata pelajaran matematika dan sains (biologi,fisika,dan kimia) secara online. ”Melalui sistem ini,soal UN disebar ke sekolahsekolah dalam waktu 15 menit sebelum ujian dimulai.Soal yang distribusikan online bisa dibuat acak,antara satu siswa dan siswa yang lain.Ini menekan tingkat kebocoran soal bila dibandingkan sistem manual,” kata Direktur PT Pesona Edukasi Hary Candra di sela-sela simulasi UN online beberapa waktu lalu.

Simulasi ini dilakukan dengan sistem e-assessment (mengukur kemampuan siswa) yang mengadopsi mekanisme computerized adaptive test (CAT).Sistem ini telah teruji dan sudah diterapkan di Singapura, Inggris,Amerika Serikat,Finlandia,dan India dalam sistem ujian sekolah.Secara otomatis,sistem akan menyimpan bank soal yang telah dibuat para pakar.

Lalu,pada saat ujian,soal akan didistribusikan secara acak sesuai kebutuhan secara online oleh komputer. Siswa menjawab secara online pula dan jawaban terkirim langsung ditampung oleh komputer pusat. Dalam waktu hitungan menit,hasil ujian langsung bisa dilihat dan memungkinkan intervensi subjektif diminimalkan.”Kemungkinan saling mencontek sangat rendah karena 1 soal bisa divariasikan menjadi 4 sampai 5 soal.

Penilaian lebih objektif,tidak membutuhkan kertas,paperless dan go green,” sebut Hary Candra. Salah satu kampus yang mendukung program ini adalah Universitas Negeri Semarang (Unnes).Pembantu Rektor Bidang Akademik Unnes Supriadi Rustad,sebagai penggagas UN online, mengemukakan bahwa ujian nasional yang bertujuan meningkatkan kualitas pendidikan justru menimbulkan histeria di berbagai aspek kehidupan.

UN menjelma menjadi lakon tragik-komedi panggung pendidikan nasional yang menyuguhkan kelucuan,sekaligus kepiluan. Supriadi menambahkan,UN online memiliki kelebihan dalam hal keluwesan peserta didik untuk mengikuti tes,tingkat kredibilitas,dan validitas terjamin karena potensi kebocoran soal sangat kecil.

Selain itu,pelaksanaan UN online akan menghemat biaya keuangan negara karena pemerintah tidak akan direpotkan dengan biaya pencetakan soal, pendistribusian soal,hingga biaya pengamanan. ”Pelaksanaan UN online akan mengurangi ekses negatif yang selama ini mengikuti pelaksanaan UN,” ujarnya. rendra/berbagai sumber

0 komentar:

Posting Komentar

"Terima kasih telah berkunjung ke blog SSC Area Jember, silahkan berkomentar dengan sopan"

 
Design by Wordpress Theme | Bloggerized by Free Blogger Templates | coupon codes