image: corbis.com
JAKARTA – Sejumlah perguruan tinggi negeri (PTN) masih khawatir munculnya joki saat pelaksanaan Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) tahun ini.
Ketua Majelis Rektor Perguruan Tinggi Negeri Indonesia (MRPTNI) Idrus A Paturusi mengatakan, empat tahun lalu dia menangkap satu orang joki saat SNMPTN. Dari satu joki itu, berlanjut pada penangkapan 13 orang lainnya yang berstatus sebagai mahasiswa Institut Teknologi Bandung (ITB).
Idrus mengatakan, selain meningkatkan pengawasan dengan menambah jumlah pengawas, mulai tahun ini pemerintah akan membagi ruang peserta SNMPTN dengan peserta yang gagal tahun sebelumnya.
"Peserta SNMPTN 2011 yang ikut lagi pada tahun ini akan dimasukkan ke ruang khusus," ungkap Idrus di Jakarta, kemarin.
Rektor Universitas Hasanuddin (Unhas) Makassar ini menjelaskan, pemisahan ini berdasarkan pengalaman tahun lalu. Ketika itu, ada peserta SNMPTN yang memergoki temannya yang sudah diterima di jurusan kedokteran. Idrus berharap, dengan metode semacam ini joki semakin mudah diberantas.
Menurut Idrus, ujian tulis di SNMPTN memang masih belum dianggap kredibel karena adanya joki dan dugaan kebocoran soal. PTN, ujarnya, lebih mengutamakan calon mahasiswa dari jalur undangan dibandingkan jalur tes tertulis. Mereka langsung diundang sendiri oleh pihak kampus dan Ujian Nasional (UN) menjadi alat kontrol nilai mereka.
"Kami memang melihat nilai rapor mereka. Namun, bisa saja sekolah membantu siswa dengan mengatrol nilai. Karena itu, kami lihat nilai UN-nya juga. Kalau nilai UN-nya jeblok sedangkan nilai sekolahnya tinggi, itu patut dicurigai dan tidak lulus SNMPTN jalur undangan. Sebaliknya, jika siswa itu di sekolahnya berperingkat 15 namun UN-nya tinggi, itu akan kami prioritaskan masuk," paparnya.
Idrus menjelaskan, SNMPTN untuk jalur program studi favorit seperti kedokteran memang patut diwaspadai, sebab banyak orangtua yang rela membayar Rp150 juta kepada joki ataupun oknum lain agar anaknya berhasil masuk jurusan tersebut. Idrus pun mengusulkan agar seluruh calon mahasiswa jurusan kedokteran direkrut dari jalur undangan.
"Mungkin bisa saya mulai di Unhas," urainya.
Idrus pun mengungkapkan, berdasarkan penelitian. indeks prestasi mahasiswa dari jalur undangan lebih tinggi dibandingkan dari jalur tes tulis. Rektor ITB Akhmaloka yang juga menjabat sebagai Ketua Panitia SNMPTN 2012 menyebut, untuk SNMPTN jalur undangan penilaiannya didasarkan dari seleksi rapor dan UN. Namun jika hasil rapor sekolahnya bagus, sedangkan UN-nya jeblok, maka tetap dinyatakan tidak lulus SNMPTN.
Akhmaloka menjelaskan, sekolah yang akan diterima pun terbagi atas akreditasi A, B, dan C. Untuk akreditasi A, siswa yang diterima mencapai 50 persen. Akreditasi B mencapai 30 persen dan akreditasi C sebanyak 15 persen. Untuk siswa dari sekolah yang belum terakreditasi, persaingannya akan semakin ketat karena hanya lima persen yang akan diterima. (neneng zubaidah/koran si)(//rfa)
sumber : http://kampus.okezone.com
0 komentar:
Posting Komentar
"Terima kasih telah berkunjung ke blog SSC Area Jember, silahkan berkomentar dengan sopan"