ICW Temukan Kecurangan Pelaksanaan UN

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA --Indonesian Coruption Watch (ICW) kembali menemukan kecurangan Ujian Nasional (UN), SMP dalam mata pelajaran Matematika, yang digelar Rabu (25/04) kemarin.

Ketua Divisi Monitoring Pelayanan publik ICW, Febry Hendry dalam konfrensi pers di kantor ICW, Kalibata, Jakarta Selatan, Kamis (26/04/2012), mengatakan pihaknya menemukan bukti kuat kebocoran dan kecurangan terstruktur yang sistematis,

Laporan pertama diterima pada Selasa lalu, (24/04), yang menginformasikan bocoran jawaban matematika sudah beredar dimasyarakat.

"Berdasarkan informasi yang berhasil dihimpun, bocoran tersebut diperoleh siswa dari guru, sementara guru mendapatkan dari pegawai Tata usaha sekolah, yang mendapatkannya dari sekolah induk," kata Febry.

Data bocorn soal matematika yang ditemukan ICW, memiliki kecocokan lebih dari 60 persen, dari total 40 soal UN, kode soal A69, B71, C86, D45 dan E57. Menurut Febry, jawaban tersebut tidak dibuat akurat 100 persen, untuk menghindari kecurigaan, yang bisa membongkar kecurangan itu.

"Nocoran ini membuktikan bahwa sistem UN 2012 terutama untuk jenjang SMP tidak dapat diandalkan, sistem ini mudah dibobol oleh pihak-pihak tertentu, ditenggarai kebocoran juga terjadi di lokasi lain," katanya.

Siti Juliantari, peneliti ICW, dalam kesempatan yang sama menuturkan bahwa sampainya bocran UN pada murdin yang disampaikan pihak sekolah, sangat pantas disesalkan.

"Hal ini secara tidak langsung telah mengajarkan ketidakjujuran dan kecurangan pada murid yang merupakan gemerasi penerus bangsa," ujar Siti.

Lebih dari itu, menurutnya kejadian ini telah mereduksi nilai-nilai pendidikan dan menyebabkan kerugian bagi negara dan orangtua murid.

"Negara telah menyalurkan dana besar untuk UN, dan orangtua telah berkorban biaya, sementara disia-siakan oleh kecurangan ini," tandansya.