DEPOK – Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) berupaya meningkatkan kualitas pendidikan dengan memberdayakan para calon guru untuk ditempatkan di wilayah pelosok terpencil. Guru tersebut dinamakan Guru 3T, yakni terluar, terpencil, dan tertinggal.
Mendikbud Muhammad Nuh mengatakan, selama ini banyak sekolah di wilayah terpencil kekurangan guru. Karena itu, kata dia, pihaknya telah merekrut ribuan guru untuk ditempatkan di wilayah terpencil.
“Kami rekrut dengan skema guru 3T, terluar terpencil dan tertinggal. Tahun ini ada 3.500 guru, mereka mahasiswa semester 7-8 yang masih kuliah,” tuturnya kepada wartawan di Fakultas Teknik UI (FTUI), Senin (5/12/2011).
Nuh menambahkan, pihaknya juga akan mengubah konsep pendidikan di daerah terpencil mirip seperti asrama (boarding school). Sehingga, kata dia, masalah jarak bukan lagi menjadi kendala bagi para siswa dan guru.
“Kadang yang jadi masalah muridnya ada, gurunya enggak ada, harusnya kan ada murid ada guru. Pendekatan baru ini akan mengintegrasikan sekolah, asrama dan rumah guru. Jadi konsepnya nanti boarding, bisa menginap dan ada asrama. Para siswa bisa pulang Sabtu dan Minggu, sementara pada Senin hingga Jumat di sekolah,” jelasnya.
Selain akan memperoleh dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS), lanjutnya, sekolah terpencil juga akan memperoleh tunjangan biaya hidup untuk para guru. Para guru yang sudah direkrut akan diuji hidup dan mengajar di wilayah tersebut.
“Ada risikonya loh, siapa yang kasih makan guru dan siswanya? Karena itu nanti di daerah terpencil di samping dapat BOS, akan dapat tunjangan biaya hidup, kita uji tahan banting atau enggak,” tegas Nuh.(rfa)
sumber : http://kampus.okezone.com
0 komentar:
Posting Komentar
"Terima kasih telah berkunjung ke blog SSC Area Jember, silahkan berkomentar dengan sopan"