Rabu, 21 Desember 2011

IP Tinggi Bukan Jaminan

SEMARANG – Rektor IKIP PGRI Semarang Muhdi mengatakan, lulusan calon guru tidak bisa hanya mengandalkan indeks prestasi (IP) untuk menjadi guru berkompeten.
Image: corbis.com
Calon guru wajib menguasai empat kompetensi, yakni profesional, sosial, pedagogik, dan kepribadian. 

”Empat kompetensi ini menjadi unsur yang sangat menentukan. Selain menentukan bagi penerimaan seleksi guru, juga seleksi sertifikasi pendidikan profesi guru,” katanya saat wisuda ke-42 IKIP PGRI Semarang, kemarin.

Untuk menjadi guru profesional, lulusan pendidikan guru harus memiliki pribadi prima, yaitu iman dan takwa, kejujuran, integritas dan komitmen, profesional dan berwibawa, peduli, gigih, ramah, inovatif dan kreatif, serta kerja sama dan unggul. Kepribadian prima ini ialah solusi atas kemerosotan moral yang terjadi di masyarakat luas belakangan ini. 

”IKIP PGRI sudah mengembangkan pendidikan karakter ini dan diharapkan dapat ditularkan nantinya kepada anak didik ketika sudah menjadi guru,” papar Muhdi.

IKIP PGRI Semarang telah ditunjuk menjadi model perguruan tinggi berkarakter bersama 56 perguruan tinggi lainnya, baik negeri maupun swasta di seluruh Indonesia. ”Kami ditugasi (Dirjen Dikti) untuk melaksanakan program pendidikan karakter bagi aktivis mahasiswa perguruan tinggi swasta se-Jawa Tengah,” ungkapnya.

Sementara itu, Wakil Rektor I IKIP PGRI Semarang Ngasbun Egar mengatakan, wisuda kali ini IKIP PGRI melepas 1.044 orang wisudawan/wisudawati. ”Hingga wisuda yang sudah dilaksanakan ke-42, setidaknya IKIP PGRI telah meluluskan 23.326 sarjana pendidikan,” katanya. (susilo himawan/koran si)(//rfa)



0 komentar:

Posting Komentar

"Terima kasih telah berkunjung ke blog SSC Area Jember, silahkan berkomentar dengan sopan"

 
Design by Wordpress Theme | Bloggerized by Free Blogger Templates | coupon codes